Gara-Gara Longgarkan Lockdown, Korea Selatan dan China Kini Dihantui Lonjakan Kasus Covid-19 Baru

Selasa, 12 Mei 2020 | 09:30
Xinhua

Gara-Gara Longgarkan Lockdown, Korea Selatan dan China Kini Dihantui Lonjakan Kasus Covid-19 Baru

GridStar.ID - Wabah virus corona hingga kini masih menjadi pandemi di seluruh dunia.

Covid-19 yang diduga berasal dari Wuhan, China ini belum ditemukan vaksin penangkalnya.

Padahal, virus ini sangat mudah menyebar.

Baca Juga: Inul Daratista Pusing Tujuh Keliling Bayar THR Karyawan Saat Wabah Corona

Bahkan, baru-baru ini muncul kasus baru di China dan Korea Selatan usai melonggarkan lockdown.

Klaster baru dari kasus virus corona kembali muncul di Ibu Kota Korea Selatan, Seoul. Kemunculan klaster baru ini menimbulkan kekhawatiran akan gelombang kedua infeksi Covid-19 di negara-negara Asia Timur.

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang harus menghadapi pandemi ini pada awal kemunculannya.

Baca Juga: Lama Dipendam, Seorang Pakar Nilai Jokowi Mulai Capek dan Kesal dengan Cara Anak Buahnya Tangani Corona, Ternyata sang Presiden Sudah Dibohongi Sejak Awal!

Setelah berminggu-minggu melakukan tindakan seperti penetapan jarak fisik dan pengawasan, negara ini pun mulai melonggarkan pembatasan.

Namun, kemunculan klaster baru ini mengubah persepsi akan kondisi pandemi dan kelonggaran tersebut.

"Kita tidak boleh menurunkan kewaspadaan kita mengenai pencegahan epidemi" kata Presiden Korea Selatan Moon Jae-In sebagaimana dikutip dari CNN, Senin (11/05).

Baca Juga: Tembus 14.000 Kasus, Denny Darko Prediksi Pandemi Ini Berakhir Juni, Lewat Kartu Tarot Berikan Nasihat 8 Hal yang Harus Dilakukan saat Corona Usai

Selain Korea Selatan, China juga memberlakukan pembatasan baru setelah dua kota melaporkan adanya kasus baru virus corona.

Infeksi baru salah satunya muncul di Kota Wuhan, yang merupakan kota pertama kasus virus corona diidentifikasi.

Sebelumnya, kondisi di kota ini mulai relatif normal setelah menjalani penguncian selama 76 hari.

Baca Juga: Dunia Berlomba-lomba Gelontorkan Dana Besar Demi Ciptakan Vaksin Covid-19 hingga Banyak yang Klaim Sudah Temukan, WHO Justru Tegas Sebut Obat Ampuh Itu Tak akan Ada Sampai Akhir 2021

Pada Senin (11/05), pejabat kota mengatakan ada 5 kasus baru yang telah dikonfirmasi di Wuhan dan tidak ada yang berasal dari luar negeri.

Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional China Mi Feng mendesak masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan perlindungan pribadi terhadap virus.

Ia menambahkan bahwa kemunculan klaster baru ini adalah pengingat untuk tetap menghindari pertemuan sosial dan mencari bantuan medis atau menjalani pemeriksaan apabila menunjukkan gejala.

Baca Juga: Ashanty Singgung Soal Perusahaan Besar yang Ogah Rugi Kena Imbas Corona Hingga Harus PHK Para Karyawan, Kartika Putri Ikut Komentar: Terlalu Serakah!

Sebelum kemunculan kasus-kasus baru ini, tingkat pertambahan infeksi di China dan Korea Selatan telah melambat dan penularan lokal pun tampak telah terhenti.

Adapun Korea Selatan, juga telah dipuji secara global dengan penanganan awalnya pada pandemi virus corona yang terjadi di wilayahnya.

Kasus-kasus baru ini kemungkinan dapat dikendalikan. Namun, fakta bahwa dua negara dengan jumlah infeksi yang telah menurun drastis kembali melaporkan kasus harus menjadi perhatian utama.

Baca Juga: Tanda Berakhirnya Pandemi Covid-19 Mulai Terlihat, Pemerintah Rencanakan Buka Mal, Sekolah, dan Tempat Ibadah di Awal Juni Secara Bertahap

Pengamat mencontohkan pada Singapura. Awal April 2020, negara ini memiliki kurang dari 2.000 kasus.

Namun, saat ini, ada lebih dari 23.000 kasus. Ada risiko yang muncul dari anggapan bahwa suatu negara telah selesai bertempur melawan pandemi ini.

Adapun Hong Kong disebut sebagai salah satu negara yang berhasil menahan gelombang kedua virus corona saat jumlah infeksinya sempat diprediksi akan mendekati Singapura.

Baca Juga: Virus Corona Masih Mewabah di Indonesia, Jokowi Sebut Soal Hidup Berdamai dengan Covid-19, Deputi Sekretariat Presiden Ini Beberkan Makna di Balik Kalimat Itu Hingga Singgung Soal Kehidupan Baru

Hong Kong telah melewati 21 hari tanpa adanya infeksi lokal. Kondisi ini meningkatkan kemungkinan untuk dinyatakan bebas corona pada akhir bulan ini. Namun, semuanya belum benar-benar berakhir.

Apa yang ditunjukkan oleh berbagai kondisi saat ini membutuhkan kewaspadaan yang terus menerus dan kesabaran. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kasus Baru di China dan Korea Selatan Tunjukkan Risiko Pelonggaran Lockdown

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : kompas

Baca Lainnya