Kabar Terbaru Obat Virus Corona, WHO Meyakini Vaksin Covid-19 Belum Tersedia hingga 2021 Akhir

Senin, 11 Mei 2020 | 12:02
iStock

Kabar Terbaru Obat Virus Corona, WHO Meyakini Vaksin Covid-19 Belum Tersedia hingga 2021 Akhir

GridStar.ID - Wabah virus corona masih belum juga berakhir.

Pasalnya, virus yang cepat menular ini belum ditemukan vaksin penangkalnya.

Namun, disebut-sebut sejumlah perusahaan pengembang vaksin virus corona tengah memasuki uji klinis.

Baca Juga: Media Asing Sanjung Cara Kerja Anies Baswedan yang Tangani Wabah Virus Corona hingga Disetarakan dengan Gurbernur New York, Sebut Jokowi Tak Cepat bak Donald Trump

Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat kemungkinan kecilnya vaksin ditenukan hingga 2021.

Pemerintah di seluruh dunia telah menggelontorkan dana untuk penelitian vaksin ketika perusahaan farmasi, universitas, dan lembaga penelitian saling berlomba dalam mengembangkan vaksin.

Tiga perusahaan farmasi terbesar AS, Inovio, Moderna, dan Pfizer kini telah memulai uji klinis, yaitu tahap pertama dalam pengembangan vaksin.

Baca Juga: Tanda Berakhirnya Pandemi Covid-19 Mulai Terlihat, Pemerintah Rencanakan Buka Mal, Sekolah, dan Tempat Ibadah di Awal Juni Secara Bertahap

Sementara itu, para peneliti di Oxford University yang didukung oleh Pemerintah Inggris mengatakan mereka bertekad untuk memproduksi vaksin pada musim gugur nanti.

Pejabat Senior WHO Dale Fisher menyebut vaksin untuk Covid-19 tidak akan siap hingga akhir tahun depan.

"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Fisher dilansir dari CNBC, Senin (04/05).

Baca Juga: Virus Corona Masih Mewabah di Indonesia, Jokowi Sebut Soal Hidup Berdamai dengan Covid-19, Deputi Sekretariat Presiden Ini Beberkan Makna di Balik Kalimat Itu Hingga Singgung Soal Kehidupan Baru

Menurutnya, fase 2 dan 3 uji coba akan memakan waktu yang lama untuk memastikan mereka aman dan dapat diandalkan.

Uji coba fase 1 saat ini baru akan memungkinan pengumpulan data awal untuk menilai apakah vaksin potensial benar-benar bekerja, sebelum dilakukan uji coba fase selanjutnya.

Fisher bahkan menyebut komentar Presiden Donald Trump yang meyakini bahwa vaksin virus corona akan dikembangkan pada akhir 2020 sebagai sesuatu yang prematur.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Riset Dosen Unair Sebut Wabah Virus Corona di Indonesia Mereda Awal Agustus: Awalnya September, Jadi Agustus

Sementara itu, CEO Roche, salah satu raksasa farmasi Severin Schwan juga menyatakan keraguannya atas kerangka waktu yang diusulkan oleh Trump.

"Saya tidak ragu bahwa karena begitu banyak perusahaan bekerja secara paralel dan seperti yang kita lihat kolaborasi yang hebat dengan regulator termasuk FDA, kita benar-benar dapat mempercepat persetujuan vaksin," kata Schwan.

"Tapi tetap saja, biasanya butuh bertahun-tahun untuk mengembangkan obat baru. Sebagian besar ahli sepakat bahwa dibutuhkan setidaknya 12 hingga 18 bulan hingga kita melihat vaksin yang tersedia dalam jumlah yang diperlukan untuk pasien," sambungnya.

Baca Juga: Vaksin Corona Masih Belum Ditemukan, Ini 47 Obat Lama yang Jadi Penelitian Ilmuwan Sebagai Obat Covid-19, Apa Hasilnya?

Seperti diketahui, hasil awal dari uji klinis untuk antivirus yang dikembangkan Gilead Sciences memberikan hasil yang menjanjikan dan dapat mempersingkat waktu pemulihan pasien di rumah sakit.

Namun, Fisher menegaskan bahwa vaksin itu masih jauh dari kata selesai. Sampai vaksin siap, kata dia, setiap individu harus memahami peran yang harus mereka mainkan dalam kesehatan masyarakat.

Alih-alih hanya mengandalkan langkah pelacakan kontak, upaya sederhana termasuk physical distancing dan tidak keluar rumah ketika sakit merupakan hal yang sangat penting. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul WHO Tegaskan Vaksin Covid-19 Tak Akan Tersedia Sebelum Akhir 2021

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas