GridStar.ID - Seorang bangsawan kerap kali dijuluki dengan darah biru.
Para keluarga kerajaan dan bangsawan memang sangat lekat dengan istilah itu.
Lalu dari mana asal usul dari istilah tersebut?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bangsawan merupakan keturunan orang mulia (terutama raja dan kerabatnya), ningrat atau orang berbangsa.
Biasanya mereka yang tinggal di lingkungan istana raja. Sebutan itu tidak hanya negara- negara lain, tapi juga di Indonesia.
Karena di Indonesia pada zaman dahulu terdapat kerajaan-kerajaan yang berdiri.
Tahukah kamu kenapa bangsawan disebut darah biru?
Di masa dulu, memiliki kulit gelap adalah penanda kelas bawah yang bekerja keras di bawah sinar matahari.
Orang kaya atau bangsawan tidak harus bekerja di luar. Karena mudah dikenali dari kulit mereka yang pucat.
Darah merah gelap dalam venat yang dekat permukaan kulit pucat tampak biru gelap.
Dilansir Historyextra, istilah darah biru pertama kali tercatat di Inggris pada awak abad ke-19.
Namun, jauh sebelum itu istilah darah biru sudah muncul. Tepatnya pada abad pertengahan di Spanyol.
Pada waktu disebut sebagai Sangre Azul. Di mana "sangre" yang artinya darah, sementara "Azul" berati biru.
Pada zaman tersebut Sangre Azul dikaitkan dengan keluarga kerajaan yang kaya dan kuat.
Kulit yang dimiliki oleh bangsawan Spanyol dikatakan sangat putih.
Sehingga pembuluh darah yang berada di bawah kulitnya jelas terlihat Pembuluh darah sendiri yang tampak pada tubuh biasanya berwarna biru.
Keturunan atau anggota keluarga juga disebut sebagai keturunan murni. Mereka beralasan tidak pernah menikah dengan ras lain dengan menarik perhatian pada kulit pucat mereka.
Mereka harus menikah dengan sesama rasnya. Ini dilakukan agar kulit mereka tetap berwarna putih.
Sebagai pembeda
Pada 1811, dalam catatan menyatakan bahwa kaun bangsawan Valencia dibagi menjadi tiga kelas.
Yaitu darah biru, darah merah, dan darah kuning. Pembagian tersebut memiliki fungsi penting.
Karena bisa menentukan sebagai silsilah keluarga. Pada abad ke-9, bangsawan militer Spanyol membuktikan silsilah mereka dengan menampilkan pembuluh darah yang terlihat.
Itu untuk membedakan diri dari musuh yang berkulit lebih gelap.
Di seluruh Eropa untuk mengekspresikan perbedaan antara kelas atas dan bawah.
Warna kulit yang lebih gelap atau kecoklatan membuat pembuluh darah pada masyarakat kelas bawah seperti petani.
Karena mereka lebih sering bekerja di bawah sinar matahari menjadi kurang jelas terlihat.
Berbeda dengan kulit kecoklatan dari mereka yang bekerja keras di bawah sinar matahari.
Sementara Kaum bangsawan kulitnya lebih terang karena mereka tidak perlu ke luar rumah atau terkena sinar matahari untuk bekerja.
Dalam buku Belajar Spiritual Bersama "The thinking general" (2009) karya Al Sugeng Wiyono, keturunan bangsawan artinya priyayi luhur atau disebut darah biru.
Pemahaman priyayi luhur itu tentu awalnya juga manusia biasa, tapi lantaran hidupnya yang mengejar kesempurnaan lahir batin.
Maka menjadi manusia terpilih dan mampu menjadi seorang raja atau ksatria.
Sehingga keturunannya menjadi keturunan yang disebut darah biru.
Trah kusuma rembesing madu. Keturunan orang yang menebarkan keharuman dan nilai-nilai luhur yang dilambangkan menjadi bunga-bunga kusuma dan madu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulMengapa Bangsawan disebut Darah Biru?