Setali Tiga Uang dengan Peramal Wirang Birawa, Peneliti ITB Juga Beberkan Akhir Penyebaran Virus Corona di Indonesia pada Akhir April 2020, Tapi Harus Penuhi Dulu Syarat yang Satu Ini!

Jumat, 27 Maret 2020 | 14:20
Kolase foto Instagram @wirangbirawa/ tribunnews.con

Setali Tiga Uang dengan Peramal Wirang Birawa, Peneliti ITB Juga Beberkan Akhir Penyebaran Virus Corona di Indonesia pada Akhir April 2020, Namun dengan Syarat Berikut Ini!

GridStar.ID - Wabah Virus corona masih terus meluas hingga saat ini.

Akibat pandemi virus corona (Covid-19), kini banyak pihak meramalkan tentang masa depan Indonesia.

Misalnya saja peramal Wirang Birawa yang menyebut mengenai akhir dari virus corona pada April 2020.

Baca Juga: Bak Mendapat Angin Segar, Meski Virus Corona Semakin Menelan Banyak Korban, Wirang Birawa Sebut Kapan Covid-19 Akan Segera Berakhir Tak Bersisa, Kapan Tepatnya?

"April mulai terlihat tanda-tanda COVID-19 akan berakhir di negri ini, pertengahan tahun semuanya akan kembali normal, nanti ada akan ada seorang wanita jenius penemu vaksin untuk virus ini 'FIRASAT'," kata di akun Instagram-nya, Minggu (15/03).

Melansir Kompas pada Selasa (24/03), Pusat Permodelan Matematika dan Simulasi (P2MS) di Institut Teknologi Bandung (ITB) telah melakukan simulasi dan permodelan sederhana dalam prediksi penyebaran covid-19 di Indonesia.

Melalui penelitian tersebut, Indonesia diprediksi akan mengalami puncak jumlah kasus Covid-19 pada akhir Maret hingga pertengahan April 2020.

Baca Juga: Tak hanya Sumbang Rp 100 Juta guna Penanganan Virus Corona, Ternyata Diam-Diam Nikita Mirzani Juga Lakukan Ini untuk Para Driver Ojek Online, Bikin Terharu!

Pendemi corona ini diperkirakan akan berakhir pada saat kasus harian terbesar berada di angka sekitar 600 persen.

Lonjakan kasus ini diprediksi akan terjadi pada bulan April.

Instagram @wirangbirawa

Setali Tiga Uang dengan Peramal Wirang Birawa, Peneliti ITB Juga Beberkan Akhir Penyebaran Virus Corona di Indonesia pada Akhir April 2020, Namun dengan Syarat Berikut Ini!

“Perlu dicatat, ini hasil pemodelan dengan satu model yang cukup sederhana, tidak mengikutkan faktor-faktor kompleksitasnya tinggi, “ ujar tim peneliti Nuning Nuraini dalam keterangan tertulis, Kamis (19/03).

Baca Juga: Mengharukan, Seorang Pemuka Agama Berusia 72 Tahun Rela Meninggal Dunia Akibat Virus Corona, Demi Rasa Kemanusiaan sang Kakek Berikan Ventilator pada Pasien Muda Covid-19

Melansir Tribunnewsbogor, Nuning menjelaskan bahwa penelitian ini dilatarbelakangi kasus covid-19 di Indonesia yang menjadi bagian pendemi global.

"Dalam penelitian ini, kami berusaha menjawab pertanyaan mendasar tentang epidemi yang sedang terjadi saat ini di Indonesia melalui suatu model matematika sederhana," kata Nuning.

Pada penelitian ini, peneliti membangun model representasi jumlah kasus Covid-19 dengan menggunakan model Richard’s Curve.

Baca Juga: Fakta Baru, Lidah yang Mendadak Hambar juga Termasuk Gejala Orang yang Terjangkit Virus Corona, Bahkan Sudah Ada Korban yang Mengalami, Begini Penjelasan Dokter!

Model tersebut terbukti berhasil memprediksi awal, akhir, serta puncak endemi SARS di Hong Kong pada 2003 silam.

Setelah menentukan model penelitian, tim akhirnya menguji berbagai data kasus Covid-19 terlapor dari berbagai macam negara.

Seperti China, Iran, Italia, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, termasuk data akumulatif seluruh dunia.

Baca Juga: Ahli Tarot Denny Darko Ramalkan Wabah Corona Segera Berakhir dalam Hitungan Hari karena Gebrakan International Tapi Konsekuensinya Berat: Ada Gesekan di Masyarakat!

Secara matematik, model Richard’s Curve Korea Selatan paling cocok sebab kondisinya yang sesuai dengan Indonesia.

Kesesuaian ini diambil saat Indonesia memiliki 96 kasus positif corona.

"Bisa dikatakan, jika kita punya penanganan yang mungkin sama, sesuai dengan publikasi yang ada dengan Korea Selatan, tanpa memasukkan faktor kompleksitas lainnya seperti temperatur lingkungan, kelembaban dan lainnya, seharusnya kita bisa mendapat kesimpulan yang sama persis dengan apa yang ditulis pada publikasi kami,“ kata dia.

Baca Juga: Gembar-Gembor Tes Corona untuk 575 Anggota DPR dan Keluarga, Deddy Corbuzier Berikan Pesan Menohok untuk Masyarakat Indonesia

Namun hal ini bukan lah perkara mudah, sebab Korea Selatan menjadi salah satu negara paling baik dalam penanganan Covid-19.

"Ini waktu terus berjalan, tentu sulit untuk bisa persis seperti mereka. Tapi setidaknya, dari tulisan ini kita bisa mengetahui bahwa Indonesia perlu melakukan sesuatu untuk tetap berada dalam tren yang baik,“ ujar Nuning.

Selain itu ini perlu dilakukan pencegahan agar penyebaran Covid-19 tidak semakin meluas.

Baca Juga: Hari Raya Nyepi Ditengah Situasi Mewabah Virus Corona, Deretan Selebriti Tanah Air Rayakan dengan Menulis Harapan untuk Seluruh Umat Manusia

Sebab, tingkat penyebaran yang tinggi akan memberatkan rumah sakit, tenaga medis, serta fasilitas yang disediakan menjadi tidak cukup untuk melakukan penampungan.

Masalah ini dapat diatasi dengan memotong rantai penularan yang dapat dilakukan dengan pembatasan kontak fisik dan menjaga pola hidup sehat.

Yakni dengan mencuci tangan, menghindari menyentuh area wajah dengan rangan yang kotor, menjaga kebersihan lingkungan, dan jaga jarak. (*)

Tag

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber kompas, TribunnewsBogor.com