GridStar.ID - Wabah virus corona yang kali pertama tersebar dari Kota Wuhan, China membawa banyak dampak buruk.
Tak hanya mengurangi mobilitas dan ekonomi secara drastis, angka perceraian pasangan juga melonjak akibat virus covid-19.
Sebab, pasangan harus melakukan karantina dan social distancing demi memutus penyebaran rantai virus corona.
Melansir dari Instagram World of Buzz pada Kamis, (19/03), ternyata waktu karantina yang terlalu lama justru membuat angka perpisahan pasangan semakin tinggi.
Bahkan, petugas setempat sampai kewalahan dengan panjangnya daftar perceraian.
Lu Shijun, manajer pencatatan pernikahan di Dazhou, Provinsi Sichuan, menceritakan ada 300 pasangan yang hendak bercerai sejak 24 Februari seperti dilansir dari Kompas.com.
"Jumlah pasangan yang bercerai melonjak jika dibandingkan sebelumnya (wabah menyebar)," kata Lu seperti dikutip Daily Mail Jumat (13/03).
Lu menerangkan, karena menghabiskan banyak waktu di rumah, mereka cenderung berdebat sengit dan secara terburu-buru memilih berpisah.
Faktor lainnya adalah karena lambatnya penanganan, buntut dari tutupnya kantor pemerintah selama sebulan di saat karantina berlangsung.
Tak hanya Dazhou, kantor pencatatan pernikahan di Xi'an, Provinsi Shaanxi, juga melaporkan tingginya pasangan yang ingin bercerai sejak dibuka pada 1 Maret.
Petugas pencatatan kepada Global Times mengungkapkan, satu kantor distrik bisa menerima hingga 14 permintaan dalam satu hari
Banyaknya kasus perpisahan membuat otoritas di Fuzhou menetapkan batas 10 pasangan per hari yang bisa mendaftarkan keinginan berpisah mereka.
Para pakar telah lama mendiskusikan apakah menghabiskan waktu terlalu lama di satu lokasi akan membuat pasangan memutuskan bercerai.
Berbagai kota seantero China memerintahkan warganya mengisolasi diri selama satu bulan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Beijing memang melaporkan penurunan signifikan untuk kasus domestik, lebih dari 169.000 orang di seluruh dunia terinfeksi virus dengan nama resmi SARS-Cov-2, dengan 6.500 orang meninggal, dan 77.000 lainnya sembuh. (*)