Malaysia Putuskan Lakukan Lockdown Demi Kurangi Penularan Virus Corona, Kini Malah Buat Negara Tetangga Kerepotan

Kamis, 19 Maret 2020 | 06:30
al jazeera

ilustrasi lockdown

GridStar.ID - Mengurangi penularan virus corona di di negaranya, kini pemerintah Malaysia pun membuat sebuah langkah tegas.

Negeri Jiran ini memilih melakukan lockdown selama 2 minggu ke depan mulai Rabu (18/03).

Hal ini dijelaskan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada pidatonya Senin (16/03).

Baca Juga: Panik Suaminya akan Terpapar Virus Corona, Andi Soraya Tega Lakukan Hal Gila Ini Supaya sang Suami Tetap di Rumah

"Pemerintah memandang situasi ini dengan serius, terutama dengan perkembangan gelombang kedua (infeksi)," katanya.

Namun siapa sangka hal ini membuat negara tetangganya mulai kerepotan.

Ya, karena keputusan tersebut kini membuat masyarakat Singapura kebingungan.

Baca Juga: Ditodong Pertanyaan Perihal Berakhirnya Virus Corona, Mbak You Beri Jawaban yang Mencengangkan dan Sebut Harapan Ini: Ada yang Bisa Menghentikan!

Melansir Bloomberg, Singapura sangat bergantung pada pekerja dan makanan dari negara tetangganya.

Adapun Malaysia sudah mulai bergerak sejak Senin malam untuk melarang semua pengunjung dan mencegah penduduk bepergian ke luar negeri selama dua minggu ke depan.

Hal ini akan mematahkan saluran tenaga kerja utama untuk Singapura.

Baca Juga: WHO Tunggu BTS Praktekkan Cara Mencuci Tangan yang Benar untuk Cegah Virus Corona, Ikuti Jejak Arnold Schwarzenegger, Yura Yunita, dan Gordon Ramsay

Maybank Kim Eng Research memperkirakan, ada sekitar 400.000 warga Malaysia yang bekerja dan belajar di Singapura melintasi perbatasan setiap hari.

Potensi pukulan terhadap perekonomian Singapura bisa lebih besar.

"Melarang komuter harian pada dasarnya akan memotong hampir sepersepuluh tenaga kerja Singapura, merugikan industri manufaktur dan jasa," kata Chua Hak Bin, seorang ekonom senior Maybank di Singapura, kepada Bloomberg.

Baca Juga: Sang Suami Mudik ke Australia di Tengah Wabah Virus Corona, Melaney Ricardo: Tidak Takut, Namun Hanya Khawatir dan Jadi Waspada

Singapura sudah menghadapi resesi karena gangguan terkait virus pada sektor perdagangan dan pariwisata.

Maybank memperkirakan bakal terjadi kontraksi 0,3 persen pada produk domestik bruto (PDB) Singapura pada tahun 2020, dengan potensi penurunan yang lebih parah jika penutupan Malaysia berdampak lebih besar pada perekonomian.

"Malaysia dan Singapura masih tergabung dalam tren oleh geografi dan sejarah," kata Chua. "Lockdown Malaysia, terutama pada perjalanan dan bisnis yang tidak penting, dapat memiliki efek buruk pada perekonomian Singapura," lanjut dia.

Baca Juga: Peneliti China Ungkap Golongan Darah yang Resisten dan Rentan Terhadap Virus Corona

Persediaan makanan

Singapura mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya sedang bekerja dengan perusahaan untuk menemukan solusi sehingga bisa menampung karyawan mereka asal Malaysia.

Singapura akan bekerja sama dengan hotel, asrama, unit perumahan publik, dan apartemen pribadi untuk menawarkan pilihan yang terjangkau.

"Pemerintah sedang mencari jalan untuk memberikan dukungan keuangan bagi perusahaan yang perlu segera mengakomodasi pekerja mereka yang terkena dampak," kata Kementerian Tenaga Kerja dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Pemerintah Sedang Coba Minimalisir Penularan Virus Corona, Masyarakat Kini Dibuat Kelimpungan dengan Masalah Lainnya

"Kami akan memprioritaskan kebutuhan perusahaan yang menyediakan layanan penting, seperti perawatan kesehatan, keamanan, pembersihan, pengelolaan limbah, manajemen fasilitas, logistik, dan transportasi.”

Cut-off juga mengancam untuk memukul pasokan makanan di Singapura, yang bergantung pada Malaysia untuk sejumlah besar buah-buahan dan sayuran.

Namun, pejabat Singapura pada hari Senin meyakinkan warga kota bahwa mereka tidak akan kehabisan makanan dan persediaan karena konsumen bergegas untuk menumpuk bahan makanan.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun yang Ke-34 Tahun, Nikita Mirzani Sumbang Rp 100 Juta untuk Atasi Penyebaran Virus Corona di Indonesia

"Meskipun itu tak terduga dan belum pernah terjadi sebelumnya, saya kira kita hanya harus menunggu dan menilai mengingat itu hanya selama dua minggu, dan harus ada persediaan makanan yang cukup untuk menutupi periode itu," kata Selena Ling, kepala penelitian dan strategi di Oversea Chinese Banking Corp di Singapura, dalam sebuah e-mail kepada Bloomberg.

Ling memperkirakan bakal terjadi kontraksi 0,9 persen year-on-year untuk pertumbuhan PDB kuartal pertama Singapura.

"Akan tetapi, risikonya adalah kontraksi akan terjadi juga pada kuartal kedua." (*)

Artikel ini telah tayang di kompas.com dengan judulMalaysia Lockdown, Singapura Kalang Kabut

Tag

Editor : Hinggar

Sumber Kompas.com