Jokowi Merasa Belum Perlu Ambil Kebijakan Lockdown, Jusuf Kalla Singgung Kondisi yang Sebenarnya: Kita Baru Tes 1000 orang, Sehingga...

Rabu, 18 Maret 2020 | 11:40
Kompas.com (MUHAMMAD IQBAL)/(Dian Erika )

Jokowi Merasa Belum Perlu Ambil Kebijakan Lockdown, Jusuf Kalla Singgung Kondisi yang Sebenarnya: Kita Baru Tes 1000 orang, Sehingga

GridStar.ID - Pasien yang positif terjangkit virus corona semakin bertambah di Indonesia.

Kendati demikian, Joko Widodo belum mengambil kebijakan lockdown atau isolasi wilayah di Indonesia.

Menurutnya, kebijakan mengisolasi suatu wilayah untuk mewaspadai penyebaran virus corona hanya dapat diambil oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: WHO Tunggu BTS Praktekkan Cara Mencuci Tangan yang Benar untuk Cegah Virus Corona, Ikuti Jejak Arnold Schwarzenegger, Yura Yunita, dan Gordon Ramsay

Hingga kini, pemerintah belum ada rencana untuk melakukan lockdown.

"Kebijakan lockdown, baik di tingkat nasional dan tingkat daerah, adalah kebijakan pemerintah pusat," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Bogor, Senin (16/03).

"Kebijakan ini tak boleh diambil oleh pemda, dan tak ada kita berpikiran untuk kebijakan lockdown," kata Jokowi.

Baca Juga: Sang Suami Mudik ke Australia di Tengah Wabah Virus Corona, Melaney Ricardo: Tidak Takut, Namun Hanya Khawatir dan Jadi Waspada

Melansir gridhot.id, menanggapi hal tersebut, Jusuf Kalla membenarkan jika kebijakan lockdown hanya dapat diambil oleh pemerintah pusat.

"Memang lockdown itu mesti keputusan pemerintah, kalau pemerintah tidak memutuskan itu, tentu kita ikut pemerintah," ujar Jusuf Kalla seperti dilansir dari tayangan YouTube tvonenews, Selasa (17/03).

Lebih lanjut, Jusuf Kalla menyebut persoalan yang perlu dipikirkan terkait virus corona bukan soal lockdown atau tidak.

Baca Juga: Peneliti China Ungkap Golongan Darah yang Resisten dan Rentan Terhadap Virus Corona

Melainkan, soal kondisi sebenarnya yang ada di lapangan.

"Bukan soal lockdown atau tidak, beberapa hal perlu membatasi, pertama kita harus mengetahui dulu kondisi sebenarnya, sebagai contoh, Korea sudah memeriksa lebih dari 200 ribu rakyatnya sehingga diketahui ada 8000 yang kena," terang Jusuf Kalla.

"Kita baru sempat mengetes lebih 1000 sehingga tentu itu yang didapat tidak banyak," sambungnya.

Baca Juga: Pemerintah Sedang Coba Minimalisir Penularan Virus Corona, Masyarakat Kini Dibuat Kelimpungan dengan Masalah Lainnya

Jusuf Kalla kemudian menyoroti soal ketersediaan tempat pemeriksaan yang ada.

"Sangat baik dan sudah dijalankan bahwa pemerintah memperbanyak tempat pemeriksaan, tempat tes. Kalau mengetahui keadaan sebenarnya baru pemerintah bisa ambil tindakan," terang Jusuf Kalla.

Hal penting saat ini, lanjutnya, masyakarat harus bisa melindungi dirinya dari virus corona.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun yang Ke-34 Tahun, Nikita Mirzani Sumbang Rp 100 Juta untuk Atasi Penyebaran Virus Corona di Indonesia

Satu di antaranya dengan menghindari keramaian.

"Kan kita tahu semua, corona itu berjangkit mewabah dari orang ke orang, saya kira sudah terlalu banyak itu didiskusikan, jadi setuju semua bahwa keramaian harus kita kurangi, ada caranya kalau ketemu, kebersihan dijaga di semua lingkungan, tangan dijaga semua," pungkasnya.

Kini, beberapa daerah di Indonesia telah menetapkan wilayahnya dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti Solo, Banten dan Tangerang. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : instagram, GridHot.ID

Baca Lainnya