Peneliti China Ungkap Golongan Darah yang Resisten dan Rentan Terhadap Virus Corona

Rabu, 18 Maret 2020 | 08:19
usa today

Peneliti China Ungkap Golongan Darah yang Resisten dan Rentan Terhadap Virus Corona

GridStar.ID - Para peneliti mulai mencari tahu lebih dalam mengenai virus corona yang makin mewabah ini.

Mereka mulai mencari formula untuk menemukan vaksin yang bisa menyembuhkkan seseorang dari virus tersebut.

Ilmuwan mulai mengkaji segala sesuatu yang berkaitan tentang virus tersebut mulai dari gejala, usia hingga golongan darah seseorang.

Baca Juga: Pemerintah Sedang Coba Minimalisir Penularan Virus Corona, Masyarakat Kini Dibuat Kelimpungan dengan Masalah Lainnya

Sebuah studi pendahuluan di China menyebutkan, orang dengan golongan darah tipe O dinilai lebih resisten terinfeksi virus corona.

Sementara, orang dengan golongan darah A dimungkinkan lebih rentan terhadap infeksi virus SARS-CoV-2 ini.

Dilansir dari South China morning Post, peneliti medis di China mengambil pola golongan darah dari 2.000 pasien yang terinfeksi virus di Kota Wuhan, China dan Shenzhen dan membandingkannya dengan populasi setempat.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun yang Ke-34 Tahun, Nikita Mirzani Sumbang Rp 100 Juta untuk Atasi Penyebaran Virus Corona di Indonesia

Golongan darah A

Peneliti menemukan, pasien bergolongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi dan mereka cenderung mengalami gejala yang lebih parah.

Sementara itu, para peneliti juga mengungkapkan, studi ini adalah langkah awal dan masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Meskipun demikian, peneliti mendesak pemerintah dan fasilitas medis untuk mempertimbangkan perbedaan golongan darah tersebut ketika merencanakan langkah-langkah mitigasi atau merawat pasien dengan Covid-19.

Baca Juga: Bukan Masker! Ini Perlengkapan yang Harus Dibeli di Tengah Wabah Virus Corona Agar Tak Buang-Buang Uang

"Orang-orang dari golongan darah A mungkin secara khusus perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi virus corona," tulis para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan dengan Pusat Pengobatan Berbasis Bukti dan Terjemahan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.

"Pasien yang terinfeksi SARS-CoV-2 dengan golongan darah A mungkin perlu menerima pengawasan yang ketat dan perawatan yang agresif," ujar Wang.

Baca Juga: Kelewat Panik Akibat Mewabahnya Virus Corona, Iis Dahlia Semprot Sang Suami Gara-gara Hal Ini

Golongan darah O

Di sisi lain, sebuah makalah yang diterbitkan di situs pracetak untuk Ilmu Kesehatan di bawah lembaga penelitian dan pendidikan, Cold Spring Harbor Laboratory, di New York, AS, mengungkapkan golongan darah O memiliki resistensi terhadap virus corona dibandingkan dengan golongan darah non-O.

Hal itu bisa dilihat dari 206 pasien yang meninggal karena Covid-19 di Wuhan, 85 di antaranya mempunyai golongan darah A.

Jumlah itu adalah 63 persen lebih banyak dari golongan darah O yang dimiliki 52 orang Pola seperti ini juga ada pada kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda.

Baca Juga: Sempat Kekeuh Tetap Gelar Konser di Tengah Wabah Virus Corona Karena Telah Kantongi Izin, Ayu Ting Ting Kini Pasrah Pertunjukannya Harus Ditunda

"Mungkin bermanfaat untuk memperkenalkan golongan darah A-B-O pada pasien dan tenaga medis untuk membantu menentukan opsi manajemen dan menilai tingkat paparan risiko orang," ujar Wang.

Diketahui, studi ini dilakukan oleh para ilmuwan dan dokter dari kota-kota di seluruh China, termasuk Beijing, Wuhan, Shanghai, dan Shenzen.

Penulis mengingatkan, mungkin ada risiko dalam menggunakan penelitian untuk memandu praktik klinis saat ini.

Baca Juga: Siapa Sangka Selain Virus Corona Infeksi Virus Ini Tak Kalah Berisikonya, Cegah dengan Vaksin 1 Tahun Sekali

Keterbatasan penelitian

Seorang peneliti dari State Key Laboratory of Experimental Haematology di Tianjin yang tidak terlibat dalam penelitian ini, Gao Yingdai, menyampaikan, hal itu dapat ditingkatkan dengan ukuran sampel yang lebih besar.

Meskipun angka 2.000 tidaklah kecil, jumlah itu bisa dianggap kecil lantaran dibandingkan oleh jumlah total pasien global yakni 180.000 kasus.

Gao mengungkapkan, keterbatasan lain dari penelitian ini adalah tidak memberikan penjelasan yang jelas tentang fenomena tersebut, seperti interaksi molekuler antara virus dan berbagai jenis sel darah merah.

Baca Juga: Pasien Corona Dinyatakan Sembuh, Menteri Terawan Berikan Hadiah dari Jokowi: Ramuan dari Bapak Presiden Sendiri

Sementara diketahui, golongan darah ditentukan oleh antigen.

Antigen merupakan suatu komponen pada permukaan sel darah merah yang dapat memicu respons imun.

Sementara, ahli biologi Austria, Karl landsteiner menemukan golongan darah utama yakni tipe A, B, AB, dan O pada 1901.

Baca Juga: Heboh! Beredar Video Seorang Pasien Positif Corona Dibiarkan Berkeliaran Bebas Tanpa Pengawasan, Deddy Corbuzier: Itu Gunanya Kita untuk Tetap di Rumah Beberapa Pekan

Penemuan ini memungkinkan transfusi darah yang aman dengan mencocokan golongan darah pada pasien.

Perbedaan golongan darah telah diamati pada penyakit menular lainnya, termasuk virus Norwalk, hepatitis B, dan sindrom pernapasan akut (SARS).

Terkait studi baru ini, Gao menjelaskan penelitian ini mungkin membantu para profesional medis, tetapi warga tidak harus menganggap data terlalu serius.

Baca Juga: Gemas Peringatannya Soal Virus Corona Dulu Tak Didengar, Mbah Mijan Umumkan Obat Corona: Nih, Beli, Praktekin, Buat!

"Jika kamu tipe A, tidak perlu panik. Itu tidak berarti Anda akan terinfeksi 100 persen," ujar Gao.

"Kemudian, jika kamu tipe O, itu tidak berarti kamu juga benar-benar aman. Anda masih perlu mencuci tangan dan mengikuti pedoman yang dikeluarkan oleh pihak berwenang," lanjut dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulPeneliti China Sebut Golongan Darah O Lebih Resisten terhadap Virus Corona

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya