Media Asing Soroti Jokowi Konsumsi Jamu 3 Kali Sehari untuk Tangkal Virus Corona, Suguhi Para Tamu Campuran 4 Empon-Empon Rahasia Ini, Apa ya?

Senin, 16 Maret 2020 | 15:35
Kolase foto Tribun-Manado

Jokowi minum jamu untuk tangkal corona

GridStar.ID - Media Singapura, Straits Times mennyoroti Presiden Indonesia, Joko Widodo telahmemperkuatspekulasi bahwa ramuan herbal dapat menangkal infeksi virus corona.

Melansir Kompas.com dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs web pemerintah presiden Jokowi telah minum campuran jahe merah, serai, kunyit dan temulawak, sebanyak tiga kali sehari sejak penyebaran virus.

"Saya minum itu, bukan teh sekarang," kata Jokowi.

Baca Juga: Jangan Salah Kenali, Ini Gejala Pasien Terinfeksi Virus Corona dari Kondisinya Hari ke Hari yang Mirip Pneumonia, Awalnya Diare hingga Paru-Paru Terisi Cairan

"Saya memberikan minuman ini untuk tamu, baik pagi, siang atau malam hari," tambahnya.

Minuman Jamu banyak digunakan sebagai obat herbal di Indonesia .

Media tersebut menyebutkan Indonesiamengklaim jamu dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari flu biasa dan sakit perut hingga asam urat.

Baca Juga: Gara-Gara Corona, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Sebut Virus Ini Ada Obatnya Di Indonesia, Ternyata Inilah Cara Kerja Tanaman Yang Juga Obat Malaria

Industri dibangun di sekitarnya dan perusahaan yang terdaftar, seperti PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, memproduksinya.

Namun, penggunaannya sebagai pencegah terhadap virus corona belum dapat dibuktikan.

Melansir Straits Times, meskipun demikian, Presiden Jokowi bukan satu-satunya yang meminum herbal di tengah meningkatnya kekhawatiran akan virus corona.

Baca Juga: Minta Anak-anak Belajar di Rumah Selama Pandemi Virus Corona, Ganjar Pranowo Tegaskan: Jangan Diajak Piknik! Ini Tujuan dari Social Distancing untuk Memperlambat Penularan Covid-19

Jokowi menjelaskan kalau bahan jamu telah meningkat sedemikian rupa sehingga harga jahe merah, kunyit dan temulawak melonjak lima kali lipat.

Jokowi juga menjelaskan seharusnya warga menanam empon-empon di rumah masing-masing.

Sementara itu pengobatan yang lebih konvensional, para investor bertaruh pada siapa yang akan menjadi yang pertama mengembangkan antivirus untuk corona.

Melansir Straits Times, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus korona sebagai pandemisebagai penyakit, yang secara resmi bernama Covid-19, telah menyebar ke 110 negara dan wilayah, menewaskan lebih dari 4.700 orang dan menginfeksi lebih dari 128.000 orang secara global. (*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : Kompas.com, strairstimes.com

Baca Lainnya