Menyayat Hati, Bayi yang Baru Lahir Ini Jadi Pasien Termuda Positif Virus Corona di Dunia Usai Tertular oleh sang Ibu

Sabtu, 14 Maret 2020 | 22:00
tribunnews

Di Inggris Bayi yang Baru Lahir Menjadi Pasien Positif Virus Corona karena Tertular oleh Ibunya

GridStar.ID - Bayi yang baru lahir di London, Inggris menjadi korban termuda di dunia yang dites positif terkena virus corona.

Melansir dari Daily Mail UK, Ibu dari anak itu dilarikan ke rumah sakit beberapa hari yang lalu dengan dugaan pneumonia tetapi hasil positifnya baru diketahui setelah kelahiran.

Pasangan ibu dan anak ini dirawat di rumah sakit yang terpisah karena kondisi sang ibu diketahui lebih buruk daripada sang bayi.

Baca Juga: Kasus Positif Corona di Indonesia Meningkat Jadi 69 Orang, Tercatat 2 di Antaranya adalah Balita

Bayi baru lahir dirawat di Rumah Sakit North Middlesex tempat ia dilahirkan, sementara ibunya dipindahkan ke rumah sakit spesialis.

Mengutip dari media lokal 'The Sun', setelah dokter mengetahui hasil positif ibu, bayi itu dites segera setelah kedatangannya.

Dokter sedang mencoba menentukan bagaimana bayi yang baru lahir tertular virus, baik melalui rahim atau selama kelahiran.

Baca Juga: NBA Batalkan Pertandingan Lantaran Salah Satu Pemain Utah Jazz Positif Terjangkit Corona

Tidak seperti infeksi lainnya, tingkat kematian virus corona tidak mebahayakan untuk kedua kelompok umur itu (ibu dan anak), tetapi hanya di antara orang tua.

Berita itu muncul ketika jumlah infeksi di Inggris meningkat lebih dari 200 dalam satu hari menjadi sekitar 800 dengan total 11 kematian.

Daily Mail UK
Daily Mail UK

Keterangan dari Daily Mail UK mengenai kasus corona di berbagai daerah-daerah di Inggris

Kepala petugas medis Skotlandia mengonfirmasi bahwa pasien terakhir telah meninggal.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Dua Balita Positif Virus Corona, Kondisinya Sakit Ringan hingga Sedang

"Saya menyampaikan simpati terdalam saya kepada teman-teman dan keluarga mereka di masa sulit ini. Pejabat menolak untuk memberikan rincian lainnya," katanya.

Sementara itu, menteri kesehatan Welsh mengungkapkan sebanyak 20.000 orang dapat meninggal di Wales karena ia menangguhkan semua prosedur bedah dan janji rawat jalan yang tidak mendesak.

Saat ini, Eropa diketahui menjadi pusat krisis virus dan mencatat lebih banyak kasus setiap hari dari pada Cina. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : Daily Mail

Baca Lainnya