GridStar.ID -Ada-ada saja kelakuan pengguna media sosialdi negeri ini.
Kamis (12/02) siang, publik Twitter dibuat geger dengan adanya sebuah cuitan dari rektor universitas swasta di Jakarta Timur.
@musniumar salah paham soal kasus Corona di Bali yang ditulis oleh sebuah portal mediaonline.
Dalam berita tersebut, dijelaskan mengenai pasien kasus Corona ke-25 yang meninggal di Bali.
Penggunaan angka di sini bukan bermakna kasus meninggal yang ke-25, namun orang ini adalah kasus infeksi Corona ke-25 yang ada di Indonesia.
Kasus Corona di berbagai negara memang menggunakan angka untuk menjaga data dan privasi korban.
Informasi tersebut disampaikan oleh Dinas Kesehatan Pemprov Bali bersama dengan Sekda Bali.
Orang yang meninggal ini adalah seorang WNA (Warga Negara Asing) yang berusia 53 tahun.
Virus Corona memang rentan untuk menyerang orang tua dan lansia.
Meski begitu, belum ada data yang menunjukkan bahwa orang meninggal hanya karena virus ini.
Pemerintah menegaskan bahwa korban yang meninggal selalu memiliki komplikasi penyakit lain.
Cuitan rektor Musni yang salah paham itu mendapat sorotan netizen Twitter.
Hampir seluruhnya mempergunjingkan ketidakmampuan sang rektor untuk memahami berita singkat tersebut.
Banyak juga yang sampai me-ngetag akun Divisi Humas Polri dan menuduh Musni Umar telah menyebarkan hoaks.
Mengetahui gunjingan para netizen, Musni Umar membuat cuitan baru.
Ia meminta maaf dan mengoreksi cuitan terdahulunyayang mengira sudah ada 25 kematian akibat Corona di Indonesia.
Namun, netizen tetaplah netizen, jempolnya tetap pedas.
Gunjingan masih diluncurkan kepada sang rektor.