GridStar.ID - Pada Rabu (11/03), Juru Bicara Penanganan Corona Indonesia, Achmad Yurianto mengumumkan adanya penambahan baru kasus positif corona.
Setelah sebelumnya ada 27 kasus positif corona, Achmad Yurianto megungkapkan untuk saat ini ada penambahan 7 kasus baru.
Diketahui 7 kasus terbaru ini merupakan imported case atau terinfeksi dari luar Indonesia.
Saat ini total keseluruhan menjadi 34 kasus positif corona.
"Kemarin kita sudah mengidentifikasi sebagai pasien yang ke-27 terakhir kemarin, ya.
Maka data ini saya lanjutkan lagi," papar Achmad Yurianto pada Pers.
Baca Juga: Duh, Artis Ini Harus Menunda Pernikahan Mereka Karena Takut 'Tertular' Virus Corona
Juru Bicara Penanganan Corona itu pun menyebut jenis kelamin, usia, serta kondisi pasien kasus ke-28 hingga kasus ke-24.
Satu di antara ke-7 kasus merupakan pasien perempuan yang baru datang dari luar negeri.
Dengan kondisi rata-rata sakit ringan sedang kecuali kasus nomor 29 dan 30.
Baca Juga: Disebut Positif Mengidap Virus Corona, Pemeran 'Harry Potter' Daniel Radcliffe Beri Bantahan Tegas
"Ada penambahan sejumlah 7 pasien dengan kondisi rata-rata nampak sakit ringan sedang, dan semuanya adalah imported case," ujarnya.
https://www.youtube.com/watch?v=KAABcbsiQpo
Melansir dari Kompas.com Sebelumnya seorang WNA di Bali yang menjadi kasus nomor 25 meninggal dunia Rabu (11/03), pukul 02.45 WITA.
Akan tetapi, setelah ditelusuri ternyata virus corona bukanlah penyebab utama pasien kasus 25 meninggal dunia.
Menurut Achmad Yurianto, pasien tersebut diketahui memiliki sejumlah penyakit yang lebih dulu diderintanya.
Seperti diabetes, hipertensi, hipertiroid, dan penyakit paru obstruksi menahun.
Pada awak media Achmad Yurianto mengakui bahwa memang virus corona lah yang memperburuk daya tahan tubuh pasien.
"Corona virus ini akan memperburuk daya tahan tubuh dia dan ini menyebabkan peluang penyakit-penyakit dasar yang dia miliki menjadi semakin parah,
Jadi bukan karena corona virus sebagai penyebab utama, tapi itu yang memperburuk kondisinya," kata Yuri dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/03). (*)