Potensi Gempa Megatrust Hingga Tsunami 3 Meter di Wilayah Ini, BMKG Akhirnya Beri Penjelasan!

Selasa, 03 Maret 2020 | 07:00
instagram @infobmkg

Potensi Gempa Megatrust Hingga Tsunami 3 Meter di Wilayah Ini, BMKG Akhirnya Beri Penjelasan!

GridStar.ID - Beberapa waktu yang lalu ada sebuah prediksi yang mengatakan bahwa akan ada gempa besar yang akan terjadi di Indonesia.

Dikutip dari Kompas.com prediksi yang menyebutkan bahwa masyarakat di Sukabumi, Jawa Barat diimbau untuk waspada akan terjadinya gempa berkekuatan magnitudo 8,7.

Potensi gempa bumi yang diprediksi mencapai magnitudo 8,7 ini dipicu dari cesar naik sangat besar (Megatrust) yang berpusat di sepanjang lautan lepas Samudera Hindia.

Baca Juga: Bukannya Takut, Penyanyi Dangdut asal Banyuwangi Ini Justru Gunakan Virus Corona sebagai Judul Lagu Terbarunya, Warganet Meradang dan Kutuk Lagu Viral Ini!

Dampak yang terjadi adalah peristiwa itu bisa mengakibatkan tsunami.

Hal ini disampaikan oleh Peneliti Pusat Penelitian Mitigasi Bencana - ITB, Renza Furqon kepada Kompas.com di Sukabumi, Jumat (21/02).

''Untuk M 8,7 itu berdasarkan simulasi skenario terburuk yang kami ambil dari gempa terbesar yang pernah terjadi di Selatan Jawa,'' kata Renza

Baca Juga: 3 Kali Seminggu Diperkosa Ayah Kandungnya, Gadis yang Disekap Selama 24 Tahun Ini Melahirkan 7 Anak Akibat Kelakuan Bejatnya, sang Ayah Tega Bakar Salah Satu Anaknya dalam Tungku, Begini Kondisi Sang Gadis dan Anak-anaknya!

Mengenai hal tersebut, BMKG pun memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai potensi gempa megatrust dan tsunami di Sukabumi.

Hal ini disampaikan BMKG melalui unggahannya pada Minggu (01/03).

BMKG menyampaikan bahwa wilayah pesisir Sukabumi secara tektonik berhadapan dengan zona megathrust Samudra Hindia, yang merupakan zona subduksi lempeng aktif dengan aktivitas kegempaan yang tinggi.

Baca Juga: Konglomerat Ini Bangun Rumah Rp 797 Miliar untuk Hidup Bersama 4 Istri Sah dan 16 Belas Simpanan, Ngaku Berhubungan Intim 40 Kali dalam Sebulan: Syukurlah Saya Kuat Membagi Kepuasan dengan Mereka Setiap Hari!

Menurut catatan sejarah, gempa yang terjadi di wilayah selatan Jawa Barat dan Banten beberapa kali berkekuatan di atas Magnitudo (M) 8.

Sebut saja seperti pada 22 Januari 1780 (M=8.5), 27 Februari 1903 (M=8.1), dan 17 Juli 2006 (M=7.8).

Dari hasil kajian yang dilakukan BMKG pada tahun 2011 menunjukkan bahwa zona megatrust selatan Sukabumi memiliki magnitudo gempa bisa mencapai 8,7.

Baca Juga: Usai Tampilkan Adegan Perempuan Minum Sperma Demi Kecantikan Hakiki Dituding Ritual Sesat, Program Karma Balik Roy Kiyoshi Kena Tegur KPI

Gempa dengan magnitudo sebesar itu berpotensi merusak bangunan bahkan merusak bangunan bahkan tsunami dengan ketinggian di atas 3 meter.

"Hasil pemodelan peta tingkat guncangan gempa (shakemap) oleh BMKG dengan skenario gempa dengan magnitudo M=8,7 di zona megathrust, menunjukkan dampak gempa di Sukabumi dapat mencapai skala intensitas VIII-IX MMI yang artinya "dapat merusak bangunan".

Jika besaran magnitudo M=8,7 ini digunakan untuk masukan skenario model tsunami, maka wilayah Pantai Sukabumi diperkirakan berpotensi mengalami status ancaman “AWAS” dengan tinggi tsunami di atas 3 meter." tulis BMKG.

Baca Juga: Video CCTV Tersebar di Sosmed, Tiang Listrik yang Jadi Lokasi Ibu Hamil Tertabrak Mobil Ditaburi Bunga, Warga: Untuk Mendoakan Almarhum

Namun hal tersebut masih kajian, bukan sebuah prediksi.

Karena hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu memprediksi dengan tepat dan akurat mengenai kapan gempa akan terjadi.

BMKG menyarankan upaya mitigasi untuk mengurangi dampak jika hal ini benar-benar terjadi.

Baca Juga: Coba Jadi Tunawisma, Pangeran William Akui Pernah Tidur di Dekat Tempat Sampah dan Hanya Berbekal Satu Hal Ini

"Di tengah ketidakpastian kapan akan terjadi gempa yang berpotensi memicu tsunami, maka yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi dengan menyiapkan langkah-langkah kongkrit untuk meminimalkan risiko kerugian sosial, ekonomi, dan korban jiwa seandainya gempa benar terjadi," jelas akun BMKG tersebut.

(*)

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com, Instagram

Baca Lainnya