Salju yang Harusnya Putih di Antartika Berubah menjadi Semerah Darah! Ini Penyebabnya

Jumat, 28 Februari 2020 | 17:35
livescience

Salju yang Harusnya Putih di Antartika Berubah menjadi Semerah Darah! Ini Penyebabnya

GridStar.ID - Sebuah fenomena tak biasa kembali terjadi di bumi yang kita tinggali.

Es yang biasanya seputih salju di Antartika berubah menjadi semerah darah.

Dilaporkan hal ini terjadi di sekitar Pangkalan Penelitian Vernadsky Ukraina yang terletak di Pulau Galindez yang ada di lepas pantai semenanjung paling utara Antartika.

Baca Juga: Sudah Rindukan Momongan Sejak 6 Tahun Lalu, sang Suami Terpukul Lihat Istrinya yang Hamil Tertabrak Mobil di Hadapannya, Sampai Gelap Mata dan Lakukan Ini

Terlihat garis merah di tepi gletser dan genangan air di dataran yang beku.

Hal ini terjadi karena suhu di Antartika mengalami suhu tertinggi dan mencairkan gletser.

Lalu dari mana asalnya warna semerah darah itu berasal?

Baca Juga: Menyayat Hati, Ibu Ini Temukan Anaknya Tewas dengan Semua Organ Hilang Hanya Tersisa Kulit dan Tulang di Sungai, Penjaga Penitipan Sekolah Dicurigai dan Resmi Ditahan

Warna itu berasal dari sejenis ganggang berpigmen merah yang disebut dengan Chlamydomonas Chlamydomonas nivalis.

Ganggang tersebut bersembunyi di ladang salju dan pegunungan di seluruh dunia.

Ganggang itu tumbuh subur di air yang membeku dan menghabiskan musim dingin dan tertidur di salju dan es.

Baca Juga: Mendadak Jadi Jutawan, Berawal Beli Mainan Bekas Seharga Rp 29 Ribu, Siapa Sangka Pasangan Ini Temukan Enam Cincin Berlian Sekaligus yang Bernilai Rp 723 Miliar

Namun saat musim panas tiba dan salju mulai mencair, ganggang akan mekar dan menyebarkan spora merah seperti bunga.

Warna merah pada salju akan mengakibatkan perubahan iklim karena warnanya yang lebih gelap.

"Karena warna merah-merah, salju memantulkan lebih sedikit sinar matahari dan meleleh lebih cepat," kata perwakilan dari Kementerian Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Ukraina pada Senin (24/02).

Baca Juga: Ayah dan Ibunya Meninggal di Hari yang Sama, 6 Anak Yatim Piatu Ini Ungkap Hal Pilu: Jangan Kasih Kami Ke Orang Lain Ya

"Sebagai akibatnya, ia menghasilkan ganggang yang semakin cerah." sambungnya.

livescience
livescience

Es di Antartika berubah menjadi semerah darah

Namun ketika suhu kembali dingin dan kembali ke musim dingin, ganggang ini kembali tak aktif dan warna merahnya akan menghilang.

Baca Juga: Tak Manusiawi! Puluhan Siswa Dihukum dengan Makan Kotoran Manusia, Korban: Jijik Sekali, Tetapi Kami Tidak Bisa Melawan

Tercatat Antartika mengalami gelombang panas selama 9 hari dalam sebulan ini dan suhu terpanasnya mencapai angka 18,3 celcius di stasiun penelitian Esperanza Argentina.

Dari gambar yang disampaikan NASA, terungkap hampir seperempat lapisan salju satu pulau Antartika mencair selama gelombang panas terjadi. (*)

Editor : Hinggar

Sumber : livescience, independent

Baca Lainnya