GridStar.ID - Karen Pooroe masih merasakan kesedihan yang mendalam usai ditinggal pergi putrinya untuk selama-lamanya.
Anak semata wayang Karen Pooroe Idol meninggal dunia karena jatuh dari balkon.
Zefania Carina berusia 6 tahun jatuh dari balkon utama di sebuah apartemen kawasan Jakarta Selatan.
Diketahui, tempat tersebut merupakan apartemen milik ayahnya sendiri.
Namun, kematian tersebut dirasa janggal oleh Karen Pooroe.
Hal ini menjadi cobaan yang berat baginya pasalnya selama ini Karen Pooroe tidak diizinkan bertemu dengan sang oleh Arya Satrio Claproth.
Beberapa waktu yang lalu Karen Pooroe hadir dalam proses autopsi yang dilakukan pihak polisi atas laporannya.
"Apapun hasilnya saya serahkan ke kepolisian untuk forensiknya, saya berharap kebenaran terungkap" Tutur Karen Pooroe.
Bahkan untuk melepaskan kerinduannya, ia membawa baju baru dan cokelat kesukaan putrinya.
"Saya tahu bahwa anak saya berada dipangkuan tuhan, cuma hanya ekspresi saja saya, bawa jajanannya dia, permen kesukaanya dia, baju baru, semua yang baru dipakai didalam.
Ya itu hanya bentuk saya sebagai seorang ibu setidaknya ada gift terakhir yang saya bisa berikan terakhir untuk anak saya" Ungkap Karen Pooroe.
Melansir kanal YouTube Cumi Cumi (27/02), hingga kini, Karen Pooroe masih menanti hasil proses autopsi dari pihak kepolisian.
"Saya harus tahu kebenarannya nanti kita lihat pekerjaan dari kepolisian, saya yakin polisi adalah aparat hukum yang bekerja dengan penuh intregritas dan mereka sudah ahlinya untuk mengungkap segalanya.
Saya yakin ini akan terungkap begitu, kita menunggu proses, karena ini proses autopsi akan keluar ya" Tutur Kareen Pooroe.
Karen Pooroe juga mengatakan ingin segera mengetahui kebenaran yang terjadi pada sang putri tercintanya.
"Supaya cepat selesai supaya kita cepat tahu apakah yang benar-benar terjadi pada Zefania.
Saya berkali-kali sudah bilang bahwa Zefania bukan anak yang serampangan gitu, dia selalu bertindak hati-hati, dia selalu waspada anaknya" Ungkap Karen.
Disisi lain, Mario Lasut kuasa hukum Karen Pooroe secara pribadi membuat sebuah sayembara.
Karen Pooroe Tunggu Hasil Autopsi untuk Ungkap Kebenaran Kematiang Sang Anak, Kuasa Hukumnya Bikin Sayembara: Apabila Arya Mengakui Saya Beri Uang Rp 1 Miliar
"Saya tegaskan sayembara ini saya berlakukan 1x24 jam per tanggal hari ini, perjam hari ini, per menit hari ini, itu saya secara pribadi sebagai Mario Lasut.
Apabila Arya mengakui tiga peristiwa itu saya berikan uang 1 miliar" Tegas Mario (*)