GridStar.id - Kepergian Ashraf Sinclair pada Selasa, (18/02) hingga kini masih menuai duka mendalam bagi Bunga Citra Lestari dan Noah.
Mendadak tutup usia akibat serangan jantung, Ashraf dimakamkan di San Diego Hills, Karawang, Jawa Barat.
Seperti diwartakan GridStar.ID sebelumnya, bahkan, Bunga Citra Lestari telah memesan lahan khusus di samping pusara Ashraf Sinclair.
Usai kabar duka dari Ashraf Sinclair menjadi sorotan.
Kini, makam San Diego Hills juga banyak diperbincangkan.
Padahal harga tanah makam di TPU San Diego Hills sangatlah fantastis.
Harga sepetak makam di San Diego Hills beragam.
Mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta, tergantung tipe yang dipilih.
"Private itu ada orang yang mau beli untuk 100, 100 orang sampai keturunan ke-5," jelas CEO San Diego Hills, Suziani dalam tayangan Rumpi di YouTube Trans TV Official.
Meski dibanderol harga selangit, makam private masih jadi diburu banyak orang yang memesan.
"Itu pasti harganya lebih mahal daripada yang lainnya, ada yang beli banyak," kata Suziani.
Suziani pun mengatakan kenapa tipe private menjadi tipe makam paling mahal.
"Lokasi yang paling mahal pasti yang paling tinggi dan view-nya banyak, ada danau, ada apa ya (fasilitas lain)," beber Suziani.
Membeberkan alasan penampakan pemakaman mewah ini yang sederhana bahkan makam dan nisan rata dengan tanah, begini ujar sang CEO.
"Kita maunya pemakaman itu tidak menyeramkan dan mengurangi kesedihan.
You bisa bayangin kalau pemakaman yang seperti jaman dulu, begini semua, terus ada rumah-rumah besar-besar, over the years itu nggak ada yang urus, jadi scary ya.
Tapi kita maunya seperti seakan-akan tidak ada pemakaman.
Jadi tidak menyeramkan dan mengurangi kesedihan," bebernya.
"Indonesia kan orang Asia, jadi kalau ke pemakaman kan ada waktunya, hari besar.
Nah, di sini kita bikin family service supaya mereka setidaknya setahun sekali kumpul dengan keluarga, kita sediain teh, kopi, tetapi kalau mau makan di restoran kita ada restoran.
Nah disitu, anak dari kecil kalau kita nggak pernah datang ke pemakaman lama-lama dia nggak kenal who is the roots (nenek moyang).
Akhirnya kita bikin begitu bagusnya," imbuhnya. (*)