GridStar.ID -Penyelenggaraan Formula-E yang semula direncanakan di Monas (Monumen Nasional) batal.
Hal ini disampaikan oleh Jakpro sebagai pihak penyelenggara acara yang dijadwalkan berlangsung pada 6 Juni 2020 tersebut.
Namun demikian, pihak panitia tersebut mengklaim telah menemukan beberapa alternatif tempat penggantinya.
Baca Juga: Saaih Halilintar Sesumbar Tak Takut Virus Corona, Netizen: Kalo Kena Jangan Heboh ya Lu!
Dilansir dari GridOto, pembatalan iniakibat larangan dari Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka.
Komisi tersebut dibentuk untuk menjalankan pelaksanaan pembangunan kawasan Monas.
Dasar hukum pembentukan komisi tersebut berdasarkan kepada Keppres No. 25/1995.
KPP Kawasan Medan Merdeka dipimpin langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Pratikno) dan sejumlah menteri, serta Badan Pelaksana Pembangunan Kawasan Medan Merdeka yang dipimpin Gubernur DKI Jakarta.
Komisi tersebut awalnyamempersilahkan pergelaran balap Formula E digelar di jalan Medan Merdeka Selatan.
Namun, pernyataan dari Jakpro menunjukkan bahwa KPP Kawasan Medan Merdeka telah menarik pernyataan sebelumnyaa.
Baca Juga: Putuskan Autopsi Jenazah Lina Jubaedah, Alasan Rizky Febian: Hindari Bahaya Dosa Besar
Pihak Jakpro mengklaim bahwa lokasi pengganti Monas masih memenuhi kriteria ikon Jakarta dan Indonesia.
Namun,pihaknya berharap penggantian kawasan Monas sebagai lokasi sirkuit Formula Ehanya bersifat sementara.
Untuk balapan-balapan selanjutnya, yaitu Jakarta Eprixtahun 2021-2024 dapat dilakukan sesuai dengan rencana awal, yaitu di kawasan Monumen Nasional.
Dilansir dari Kompas.com, penyelenggaraan Formula E ini diumumkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersamaFederation International Automobile (FIA) tahun lalu (20/09/2020).
Formula E juga rencananya akan digelar 5 tahun berturut-turut mulai dari tahun 2020, 2021, 2022, 2023 hingga 2024.
Anies beralasanagar infrastrukturyang dibangun dimanfaatkan secara maksimal dan agar Jakarta jadi destinasi wisata.
Penyelenggaraan Formula E juga digunakan untuk mendukung kampanye mobil listrik.
Selain itu, estimasi keuntungan ekonomi juga menjadi pertimbangan Anies dalam keputusannya ini.(*)