GridStar.ID - Tahun 2019 menjadi duka bagi bangsa Indonesia.
Kehilangan sosok putra terbaiknya, BJ Habibie yang berpulang pada Rabu, (11/09) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta yang merupakan Presiden ke-3 Republik Indonesia.
Kisah hidupnya dan Ainun, sang istri kerap menyita perhatian masyarakat dengan penuh romansa.
Namun, kehidupab Habibie rupanya sempat berada di titik terendah.
Kala itu, BJ Habibie harus menanggung beban jabatan menggantikan Soeharto yang lengser.
Sampai-sampai dirinya dikabarkan perang dingin dengan sang jenderal seperti dilansir dari NOVA.id.
Namun, di balik kabar perang dingin, BJ Habibie justru mengungkap pesan terakhir dari Soeharto yang membuatnya menangis kehabisan kata-kata.
Dikutip dari Wartakota, dalam sebuah wawancara di layar kaca, yang videonya viral, terungkap alasan sebenarnya, Presiden Soeharto menolak pertemuannya dengan BJ Habibie.
"Saya penghabisan bicara dengan Pak Harto dilakukan pada bulan Juni, saat ulang tahunnya. Saya menjadi presiden tanggal 20 Mei 1998, Pak Harto ulang tahun tanggal 9 Juni," katanya.
"Saya minta Menhankam Pangab, Pak Wiranto untuk menghubungkan saya dengan Pak Harto, tanggal 9 Juni.
Saya melalui telepon, saya sampaikan, Pak Harto, saya butuh masukan, Pak Harto lengser, saya mau tahu, data-data yang detail.
Kalau Anda gubernur digantikan orang lain, ada timbang terima, walau upacara tidak dibacakan, tapi ada bahan-bahannya," katanya.
Baca Juga: Meski Pahit di Lidah, Mayangsari Rela Rajin Teguk Ramuan Ini Demi Tetap Awet Muda!
Justru, kata BJ Habibie, Soeharto tegas menjawabnya agar tidak ada hubungan atau pertemuan antara BJ Habibie dan Soeharto.
BJ Habibie bertanya, mengapa demikian?
"Merugikan kita," kata Soeharto tegas.
"Bukan merugikan Pak Harto dan Habibie, kita ini kita bangsa Indonesia karena saya kenal Pak Harto," katanya.
"Ruginya karena diadu domba," ujar Habibie.
BJ Habibie kemudian mengungkapkan pesan terakhir Soeharto kepada dirinya.
"Begini, kamu selesaikan masalah-masalah yang kamu hadapi.
Saya jadi emosional, saya mengatakan, Pak Harto, yang benar saja dong, saya juga manusia, punya perasaan, mengapa saya tidak bisa bertemu dengan Pak Harto," katanya.
Namun, BJ Habibie sudah tahu, keluhannya itu tidak akan mengubah sosok Soeharto yang dikenal tegas dan pantang mundur.
"Kemudian, dia bilang, Habibie, saya tahu, kamu anak yang soleh.
Kamu, solat 5 kali sehari, saya juga.
Tapi, kamu harus tahu 1, tiap kali, saya solat, Habibie, saya doa untuk kamu, supaya kamu selamat dan sukses," kata Soeharto.
BJ Habibie kehabisan kata-kata saat mendapatkan pernyataan tersebut.
"Laksanakan tugasmu," kata Soeharto pada BJ Habibie terakhir kali mereka berhubungan dan tidak pernah bertemu lagi, sejak itu.
BJ Habibie pun tidak sanggup menerima kenyataan itu dan menangis karena pengorbanan Soeharto yang demikian besar. (*)