GridStar.ID - Aktor Johny Indo menghembuskan napas terakhir pada Minggu (26/01).
Tak hanya dikenal sebagai aktor, Johny Indo pernah mejadi perampok kelas kakap pada era 70-an.
Johny Indo dijuluki sebagai Robin Hood Indonesia karena aksi bejatnya untuk menolong orang.
Baca Juga: Dijuluki Robin Hood Indonesia, Aktor Johny Indo Meninggal Dunia di Usia 72 Tahun
Dia menjadi kesayangan rakyat miskin sebab sering memberikan bantuan secara cuma-cuma.
Namanya semakin menjadi pembicaraan setelah berhasil kabur dari Lapas Nusakambangan yang dikenal superketat.
Setelah sempat menjadi bintang film, termasuk memerankan dirinya sendiri yang kabur dari Lapas Nusakambangan, Johny Indo menjadi mualaf dan sering mengisi dakwah dari masjid ke masjid.
Namun, di penghujung hayatnya, Johny dikabarkan kembali memeluk Kristen setelah kembali bersama dengan istri pertamanya, Stella Thia.
Bisa dibilang, Stella Thia yang kini menjadi pendeta, merupakan wanita luar biasa, sebab saat Johny Indo ditahan selama 9 tahun, dirinya banting tulang seorang diri untuk menghidupi 5 orang anaknya.
Kisah keteguhan dan kesetiaan Stella menunggu Johny berikut ini benar-benar menyentuh hati terdalam.
Jika ada wanita yang paling bahagia menanti kembalinya Johny Indo dari dinginnya dinding Nusakambangan selama 9 tahun, maka Stella Thia lah orangnya.
"Mimpikah saya? Benarkah Johny bebas 100 persen?" tutur Stella yang mengaku seolah terbang ke langit ke tujuh saat melihat Johny keluar dari penjara.
Wanita ini tak hanya setia menanti Johny, tapi juga tangguh untuk berjuang seorang diri menghidupi kelima anaknya selama 9 tahun Johny mendekam di penjara.
Jadi bar tender, dagang baju, hingga tukang gunting rambut dijalaninya demi dapur tetap ngebul dan anak-anaknya tetap sekolah.
Kisah bebasnya Johny Indo dan sambutan hangat nan bahagian dari keluarga, termasuk Stella Thia tercurah dalam artikel berjudul Setelah Johny Bebas Rasanya Seperti Mimpi yang dimuat di Tabloid NOVA edisi Maret 1988.
Rasa bahagia terpancar jelas di wajah wanita bertubuh kecil yang telah mendampingi Johny selama 23 tahun.
Baca Juga: 11 Hari Setelah Kepergian Ria Irawan, Kini Sang Ibunda, Ade Irawan Dikabarkan Meninggal Dunia
Kegembiraan ibu lima anak dan nenek dua cucu ini memang tak bisa disembunyikan, meski ia berusaha tampil setenang mungkin.
Dan hari-hari setelah Johny bebas, jadi hari-hari manis mereka berdua.
"Saya selalu menemani ke mana pun Bang Johny mau pergi. Ke Pasar Senen, Pasar Baru, pokoknya saya ikuti saja kehendaknya. Tapi ada kalanya ia ingin pergi sendiri, tak mengajak saya. Biarlah, mungkin sesekali ia ingin jalan sendirian," lanjutnya.
Stela memang amat mewakili gambaran wanita bijak, istri penuh pengertian dan tetap tabah mendampingi suami dalam suka dan duka.
Sembilan tahun ia ditinggal sendiri, harus berperan ganda sebagai ibu sekaligus kepala keluarga.
Menghidupi lima anaknya yang kala itu masih amat bergantung padanya.
Bahkan ketika Johny harus masuk tahanan divonis 14 tahun penjara karena terlibat peristiwa perampokan toko emas tahun 1979, Stella tengah hamil besar 8 bulan.
"Di rumah bersalin pun ditunggui petugas keamanan. Bang Johny tak bisa hadir waktu Daniel (anak bungsu mereka, red) lahir. Baru setelah Daniel berusia 40 hari, saya membawa Daniel menemui Johny di tahanan di Polda," kisah Stella.
Dan mulailah hari-hari suram wanita tamatan SMP ini. Ia pun melakukan apa saja demi kelangsungan hidup ia dan anak-anaknya.
"Saya pernah bekerja membantu mengepelkan rumah tetangga. Juga sebagai bar tender di pub, restoran atau bar. Semua itu saya lakukan karena terpaksa. Soalnya kalau saya tak kerja, mau makan apa?" katanya.
Menjualkan baju dan memotongkan rambut orang juga dikerjakan Stella.
Bantuan keuangan memang pernah diterimanya dari gereja, yayasan, tetangga, teman sampai bintang film.
“Tapi saya kan nggak bisa terus-terusan menunggu uluran tangan pihak luar."
Bekerja sebagai bar tender memang tak luput dari berbagai godaan. Pernah ketika ia kerja di sebuah bar, Stella yang sangat ahli meramu macam-macam minuman ini pernah dijanjikan dibelikan mobil dan rumah mewah oleh seorang tamu.
"Syaratnya, saya harus meninggalkan suami," tutur Stella. Tentu saja Stella menolak.
"Meski gaji saya kecil, tapi halal. Yang penting, saya bisa selalu kumpul dengan anak-anak, meski harus kerja keras sekali."
Dari kerja kerasnya, ia bisa memperoleh Rp 50-Rp 150 ribu per bulan. Dengan uang itu Stella membiayai makan dan sekolah lima anaknya.
“Tapi sekecil apa pun uang yang saya dapat, selalu saya sisihkan untuk ongkos menengok Bang Johny," kenangnya.
Pekerjaan bar tender telah ditinggalkannya 9 bulan lalu, "Anak-anak yang menyuruh. Mereka bilang, saya sudah tua," katanya.
"Saya salut sekali pada Stella. Dia istri yang amat tabah. Selama saya ditahan, dialah tulang punggung keluarga. Dan meskipun kerja sebagai bar tender, tak pernah saya dengar gunjingan tentang Stella," kata Johny.
Namun, beberapa tahun berselang, Johny justru meninggalkan Stella dan menikah dengan wanita lain.
Baca Juga: Penyebab Lina Meninggal Masih Teka-Teki, Sule: Sampai Detik Ini, Kami Belum Terima Surat Kematian Lina dari Rumah SakitDirinya pun menjadi mualaf dan sempat memberi dakwah dari masjid ke masjid.
Baru di menjelang akhir hidupnya, Johny Indo kembali ke pangkuan Stella Thia yang kini menjadi pendeta.
Stella, seperti saat dirinya setia menanti Johny selama 9 tahun di penjara, tetap menerima Johny Indo dan merawat sosok fenomenal ini hingga akhir hayatnya.
Stella memang layak disebut sosok wanita luar biasa!
Artikel ini telah tayang di intisari.grid.id berjudulDicampakkan Setelah 9 Tahun Banting Tulang Sendirian Hidupi Keluarga, Stella Tetap Menerima Johny Indo Kembali Kepangkuannya Jelang Akhir Hayat Sang Pembobol Lapas Nusakambangan
(*)