Seorang Perempuan Meninggal Saat Hamil, Tak Segera Dikuburkan Jasadnya Tiba-Tiba Melahirkan Bayi di Peti Mati

Sabtu, 25 Januari 2020 | 20:00
Nakita.id

Seorang Perempuan Meninggal Saat Hamil, Tak Segera Dikuburkan Jasadnya Tiba-Tiba Melahirkan Bayi

GridStar.ID - Kejadian langkah yang cukup menghebohkan masyarakat Provinsi Cape Timur, Afrika Selatan pada tahun 2018 silam.

Seorang wanita hamil bernama Nomveliso Nomasonto Mdoyi dinyatakan telah meninggal dunia.

Setelah 10 hari dinyatakan meninggal dunia, perempuan 33 tahun tersebut melahirkan bayinya.

Baca Juga: Ungkap Tingkah Aneh Medina Zein, sang Ibu: Dia Takut Gendong Bayinya

Jasad Nomveliso tak langsung dikuburkan karena harus disemayamkan selama 10 hari di rumah duka.

Sungguh mengejutkan dan nyaris mustahil terjadi, jenazah ibu hamil yang telah disemayamkan selama 10 hari ini mendadak melahirkan seorang bayi dalam peti matinya.

Suatu hari, Nomveliso mengeluh kesulitan bernapas sepulang bekerja.

Baca Juga: Ramalan 2020: Roy Kiyoshi Beberkan Lihat Artis Mendadak Kena Penyakit Aneh hingga Bakal Muncul Lagi Kasus Ikan Asin!

Tidak jelas penyakit apa yang ia derita, tetapi beberapa hari kemudian dia meninggal dunia.

Nomveliso meninggalkan 5 anak kecil, kematiannya juga membuat keluarganya terkejut sekaligus sedih.

Kemudian, keluarganya membawa jenazahnya ke penyelenggara pemakaman untuk mempersiapkan penguburannya.

Baca Juga: Rizky Febian Rasakan Firasat Aneh Sebelum Lina Tutup Usia, Ibunda Beberkan Telah Melihat Air Terjun di Surga

Namun, bukannya langsung dikebumikan, mayat Nomveliso justru diletakkan di sebuah peti mati selama berhari-hari.

Selama 10 Hari Nomveliso tidak segera dikembumikan hingga sesuatu yang menggemparkan terjadi.

Fundile Makalana, pemilik rumah pemakaman Lindokuhle Funeral mengatakan, "Ketika staf kami membawa mayat dari baki ke peti mati, untuk persiapan pemakaman kami menemukan bayi yang baru lahir di antara kedua kaki jenazah."

Baca Juga: Ashanty Mengaku Mau Ngamuk Saat Tahu Suami dan Anaknya Melakukan Hal Aneh-Aneh yang Tak Pernah Diduga!

"Bayinya sudah mati. Kami sangat terkejut dan ketakutan dengan kejadian ini, tapi kami tidak bisa memastikan kelamin bayi," katanya.

"Saya telah bekerja selama 20 tahun namun belum pernah melihat hal semacam ini terjadi," sambungnya.

Peristiwa langka itu membuat Mandzala Mdoyi (76) ibu Nomveliso syok dan panik mendengar kabar tersebut.

Baca Juga: 11 Bulan Bertetangga, Kehidupan Teddy di Rumah Kontrakan Nyaris Tak Dikenali Warga, Ketua RW Beberkan Gerak-Gerik Suami Lina yang Tak Wajar

"Saya berusia 70 tahun, tetapi belum pernah mendengar kasus semacam ini," katanya.

"Mengapa terjadi pada putri saya, saya baru menerima kabar putri saya meninggal, tapi saya juga memiliki cucu yang meninggal, saya berdoa semoga semua yang terjadi bisa dijelaskan," tambahnya.

Menurut media lokal fenomena semacam ini ternyata bisa dijelaskan.

Baca Juga: Bak Firasat Hati, Artis Ini Mimpi Ular Sebelum Disantet yang Buat Kakinya Bengkak Tak Wajar: Dia Sakit Hati sama Saya

Wanita masih bisa melahirkan ketika mati adalah karena pembusukan jaringan dan sel-sel orang mati.

Karena dekomposisi terjadi, peningkatan pesan dalam jumlah bakteri anerob menyebabkan penipisan oksigen.

Pada gilirannya menyebabkan akumulasi gas seperti karbon dioksida dan metana.

Baca Juga: Kelakuannya Peluk Cium Sarwendah Dituding Tak Wajar, Ayah Kandung Betrand Peto Buka Suara Soal Sifat Asli sang Anak

Gas-gas ini tidak hanya menyebabkan tubuh membengkak, tetapi mereka memiliki peran sama dengan agen yang menyebabkan kontraksi prenatal pada tubuh wanita selama persalinan normal.

Ketika volume gas meningkat, akan memengaruhi atau lebih tepatnya menciptakan tekanan untuk mendorong janin keluar dari tubuh ibu.

Demikian fenomena tersebut dijelaskan, mengapa bisa terjadi kelahiran di dalam peti mati selama pembusukan tubuh manusia.

Pasca kejadian tersebut, tubuh Nomveliso dan anaknya dikremasi.

Artikel ini telah tayang di nakita.id berjudulMeninggal Saat Hamil Tapi Tak Segera Dikuburkan, Jasadnya Tiba-Tiba Melahirkan Bayi, Begini Kondisi Bayinya

(*)

Editor : Tiur Kartikawati Renata Sari

Sumber : nakita.grid.id

Baca Lainnya