GridStar.ID - Istri dari Chicco Jerikho, Putri Marino baru saja meluncurkan buku kumpulan puisinya dengan judul "Poem PM".
Kumpulan puisi ini berasal dari tulisannya yang kerap dibagikan Putri Marino di instagram @PoemPM.
Baca Juga: Baru Saja Melahirkan, Mantan Istri Komedian Sule Dikabarkan Meninggal Dunia
Sebuah karya, pasti memiliki peminatnya masing-masing, karena selera setiap orang sangatlah berbeda.
Pro dan kontra mengenai sebuah karya juga pastinya akan muncul.
Seperti apa yang dialami oleh Putri Marino dengan buku kumpulan puisinya tersebut.
Bahkan perdebatan mengenai karya dari Putri Marino tersebut menjadi trending topik di twitter.
Diketahui dari tangkapan layar twitter pada pukul 11.50 WIB, nama Putri Marino ada di peringkat keenam trending topik twitter dengan 19,5 ribu kicauan.
Baca Juga: Ramalan 2020: 4 Zodiak yang Akan Bertemu Jodoh di Tahun Ini, Apa Saja?
Dikutip dari wartakota, nama Putri Marino menjadi trending karena warganet banyak yang memberikan celaan pada puisi Putri Marino yang dianggap tidak puitis.
Meskipun ada yang mengkritik karya dari istri Chicco Jerikho tersebut, beberapa yang lainnya membela Putri Marino.
Berikut ini beberapa kicauan warganet menanggapi buku puisi yang dirilis Putri Marino.
Baca Juga: Nikita Mirzani Buat Heboh Warga dengan Main Air Hingga Cebur-Ceburan Saat Banjir
"Dear Putri Marino, kamu cantik dan aktingmu kacaw bagusnya. Tapi maaf ya, itu ngga jadi alasan bagiku untuk memaafkan puisimu.
Ampun dah skrg jadi buku lagi," tulis seorang warganet yang memberikan kritik.
"Ini kenapa Putri Marino trending gara2 puisinya dihujat banyak netijen. Pdhal menurutku ini maknanya dalem bgt, buat yg paham2 aja. Haha," bela yang lainnya.
Baca Juga: Toko AHHA di Surabaya Ditutup Polisi, Atta Halilintar Panik: Aku Gak Tau Salah Siapa?
"Turut berduka terhadap puisi putri marino yang ditertawakan padahal dunia seni dan sastra tidak pernah salah dan membuat sebuah puisi bukanlah suatu dosa" komentar warganet.
"Tidak ada yang salah dari puisinya Putri Marino, dia lah yang benar dengan puisinya bahwa tidak ada orang yang paham saat kata meminta pemahaman.
Tafsir ketidakpahaman kata pada puisinya telah tersampaikan, dan kita—tidak paham." ungkap seorang warganet. (*)