Meski Banjir Telah Surut, Waspadai 5 Penyakit yang Mengintai Setelahnya!

Jumat, 03 Januari 2020 | 09:46
Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya

Meski Banjir Telah Surut, Waspadai 5 Penyakit yang Mengintai Setelahnya!

GridStar.ID - Bencana banjir yang terjadi di awal tahun 2020 di Jakarta membuat banyak orang kelimpungan untuk menyelamatkan diri.

Banjir yang terjadi kali ini pun dinilai lebih besar dari sebelumnya karena beberapa tempat yang biasanya aman dari banjir kini ikut terendam air.

Setelah air yang datang hingga ke dalam rumah, biasanya akan menimbulkan sejumlah penyakit.

Baca Juga: Barang di Rumahnya Ikut Hanyut Terkena Banjir, Roy Marten: Jangan Hitung yang Hilang, Syukuri yang Dapat

Air yang kotor dan berasal dari berbagai sumber pastinya akan membawa kuman dan bakeri yang berbahaya untuk tubuh.

Selain itu beberapa penyakit bisa berasal dari makanan dan juga air yang tidak bersih.

Air banjir juga menyebabkan peningkatan penyakit vektor (vector borne diseases) menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Momen Tahun Baru Yuni Shara Malah Abadikan Foto Rumah Mewahnya Diterjang Banjir Hingga Panggil Tim Bantuan Untuk Mengevakuasi Sang Ibu

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menjelaskan dalam situs resminya bahwa yang termasuk vektor adalah nyamuk, dan kutu yang menyebarkan patogen.

Berikut ini 5 penyakit yang akan mengintai para korban banjir:

1. Disentri

Disentri adalah infeksi usus yang menyebabkan diare parah disertai darah.

Dalam beberapa kasus, lendir ditemukan dalam tinja.

Penyakit ini biasanya berlangsung selama tiga hingga tujuh hari. Gejalanya meliputi:

- Kram atau nyeri perut.

- Mual.

- Muntah.

- Demam dengan suhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih, dan

- Dehidrasi yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Baca Juga: Ikut Jadi Korban Banjir, Aminah Cendrakasih 'Mak Nyak' yang Terbaring Lemah Ikut Dievakuasi Tengah Malam

2. Kolera

Kolera adalah penyakit menular akut yang disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae.

Penyakit ini ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi.

Risiko terbesar penyakit ini adalah ketika pasien mengalami dehidrasi.

Adapun gejala kolera meliputi:

- Demam ringan.

- Sakit badan.

- Nyeri dan kram perut.

- Kelesuan dan kelelahan.

- Rasa haus berlebihan.

- Sakit kepala, dan

- Hilangnya elastisitas kulit.

Baca Juga: Rumahnya Kembali Kena Banjir Setelah 8 Tahun Berlalu, Ryan D'Masiv Nekat Terjang Banjir Demi Pekerjaan

3. Demam berdarah

Demam disertai ruam dan nyeri otot adalah gejala umum demam berdarah.

Jika dirinci, gejala yang dialami penderita demam berdarah meliputi:

- Demam dengan serangan tiba-tiba, suhu tubuh seringkali meningkat hingga 40 hingga 40,5 derajat Celcius.

- Ruam-ruam yang muncul tiga sampai empat hari setelah timbulnya gejala, mulai dari bagian batang tubuh, menyebar ke wajah, lengan dan kaki.

- Nyeri otot (mialgia) Nyeri sendi (arthralgia), dan

- Sakit kepala.

Baca Juga: Ramalan 2020: Terawangan Gus Robin Lihat Bencana Kekeringan hingga Kerusuhan Politik, 2 Tokoh Negara Diincar!

4. Mata merah

Salah satu infeksi yang paling umum terjadi adalah konjungtivitis yang juga dikenal sebagai mata merah.

Konjungtivitis adalah infeksi pada konjungtiva atau lapisan di luar kornea yang mengelilingi area putih mata yang disebut sklera.

Gejala penyakit ini antara lain:

- Kemerahan di bagian putih mata atau kelopak mata bagian dalam.

- Peningkatan jumlah air mata.

- Kotoran tebal berwarna kuning yang menutupi kulit mata, terutama setelah tidur.

- Keluarnya kotoran berwarna hijau atau putih dari mata.

- Mata yang gatal.

- Rasa terbakar pada mata.

- Pengelihatan kabur, dan

- Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya.

Baca Juga: Ramalan 2020, Anak Indigo Naomi Prediksi Adanya Bencana Alam yang Terjadi di Tahun Depan

5. Malaria

Malaria adalah penyakit mengancam nyawa yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina yang terinfeksi.

Gejala awal seperti sakit kepala, demam dan kedinginan yang mungkin ringan dan sulit dikenali sebagai malaria.

Jika tidak dirawat dalam waktu 24 jam, kondisi tersebut dapat berkembang menjadi penyakit parah, seringkali menyebabkan kematian.

Gejala lainnya antara lain:

- Banyak berkeringat.

- Sakit kepala.

- Mual.

- Muntah.

- Sakit perut.

- Diare.

- Anemia.

- Nyeri otot, dan

- Tinja berdarah.

Baca Juga: Terawang Ada Fenomena Ganjil di Kota M, Roy Kiyoshi dan Mbak You Kompak Ramal Bencana Alam di Akhir Tahun 2019 Terjadi di 3 Pulau Ini: Efeknya Luar Biasa!

Selain lima penyakit tersebut, sakit akut pada area terinfeksi, kotoran telinga, pusing, sakit kepala bersamaan dengan sakit telinga, hingga sakit tenggorokan merupakan masalah kesehatan yang juga umum terjadi pada korban banjir.

Kepada laman health.com, dokter pengobatan darurat dan senior di Johns Hopkins University Center for Health Security, Amesh Adalja, MD, mengatakan bahwa paparan penyakit tersebut memang tak terhindarkan ketika banjir terjadi.

Termasuk untuk menemukan penanganan medis yang layak setelahnya.

Baca Juga: Ramalan Roy Kiyoshi Tahun 2020: Banyak Public Figure Terkena Penyakit Dadakan Hingga Meninggalnya Seorang Artis Senior

Namun, Adalja mengatakan, orang-orang bisa meminimalisasi risiko terkena sakit dengan mencoba mempraktikkan higienitas yang baik sebisa mungkin.

Seperti menghindari paparan air banjir pada mulut, hidung, dan mata.

"Menghindari air banjir dari tubuh kita menjadi langkah terbaik. Itulah mengapa evakuasi adalah hal terbaik yang harus dilakukan," katanya.

Baca Juga: Ramalan 2020: Mbak You Peringatkan Ini Untuk Rosa Meldianti Ponakan Dewi Perssik

Jika kamu mengalami sakit karena terdampak banjir, cobalah komunikasikan dengan dokter dan tenaga medis lainnya jika berkesempatan mendatangi atau bertemu dengan mereka. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jadi Korban Banjir, Waspadai Gejala 5 Penyakit Berikut

Editor : Hinggar

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya